IMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD (BSC) UNTUK MENINGKATKAN KINERJA INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM)
Abstract
Masalah nyata yang dihadapi oleh suatu organisasi atau perusahaan dalam mendapatkan long term competitive advantage adalah kesalahan dalam membedakan antara keefektifan operasional dan strategi. Sesuatu yang penting tetapi tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan adalah long term competitive advantage. Competitive advantage bisa didapatkan oleh perusahaan jika perusahaan mampu menyediakan nilai yang lebih atau pun harga yang lebih murah kepada konsumen dari pada kompetitor. Situasi ini akan bisa terjadi jika semua aktivitas organisasi dibentuk lebih lengkap, harmonis, dan dikerjakan dengan cara yang benar.Berdasarkan hasil dari pemetaan strategi berdasarkan dalam metode bsc didapatkan strategi financial, customer, process bisnis internal dan learning.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amin Syukron (2008), Perencanaan Sistem Penganggaran Berdasarkan Aktivitas Di Perguruan Tinggi
Amin Syukron (2010), Integrasi Konsep Cimosa Pada Untuk Mendapatkan Standarisasi Kualitas Di Perguruan Tinggi
Amin Syukron (2014), Pengantar Manajemen Industri, Graha Ilmu, Yogyakarta
Baskoro, A. (2015). Peluang, Tantangan, dan Risiko bagi Indonesia dengan Adanya Masyarakat Ekonomi Asean. Center for Risk Management studies Indonesia,(CRMSI).
Kaplan, R. S., And D. P. Norton. (2001), The Strategy-Focused Organization.
Boston, Ma: Harvard Business School Press.
Robert, K., & David, N. (1996). Balanced Scorecard, Menerapkan Strategi Menjadi Aksi.
Susilowati, Nining. Jurnal Pengukuran Kinerja Dengan Menggunakan Balanced Scorecard. Diakses 30 Maret 2011.
Sutrisno, J., & HS, S. L. (2015). Kajian Usaha Mikro Indonesia. JURNAL Pengkajian KUKM, 1(2).
Tarmidi, L. T. (2003). Krisis Moneter Indonesia: Sebab, Dampak, Peran IMF dan Saran. Bulletin of Monetary Economics and Banking (Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan), 1(4), 1-25.
Refbacks
- There are currently no refbacks.