DAMPAK KESEHATAN DAN LINGKUNGAN EMISI DEBU DARI AKTIVITAS PLTU KARANGKANDRI CILACAP

Saipul Bahri

Abstract


Pada musim kemarau, aktivitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Karangkandri Cilacap seringkali dikeluhkan oleh masyarakat yang tinggal di sepanjang jalur transportasi batubara yang akan masuk ke PLTU khususnya debu batubara yang dihasilkan dari aktivitas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh rute jalur transportasi batubara yaitu melalui Pelabuhan Tanjung Intan dan Dermaga PLTU Karangkandri terhadap jumlah debu yang teremisi ke lingkungan beserta efek bagi kesehatan manusia dan lingkungan dari emisi debu tersebut dengan menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA). Analisis LCA dilakukan mulai dari kedatangan batubara di perairan Cilacap sampai batubara tersebut menjadi abu yang teremisi melalui cerobong PLTU dengan basis perhitungan 600 MWe untuk satu jam operasi. Kajian ini merupakan pendekatan gate to gate berdasarkan kerangka acuan LCA dalam ISO 14040 tahun 2006 yang terdiri dari pendefinisian tujuan dan ruang lingkup, analisis inventory, analisis/penakaran dampak dan interpretasi.Berdasarkan analisis inventory diketahui bahwa jumlah emisi debu batubara dari jalur bongkar muat melalui Pelabuhan Tanjung Intan sebesar 12,3 kg (TSP), 5,73 Kg (PM 10) dan 0,629 Kg (PM 2,5) sedangkan emisi debu dengan jalur batubara melalui Dermaga PLTU sebesar 0,799 Kg (TSP), 0,631 Kg (PM 10) dan 0,0568 Kg (PM 2,5). Dari hasil penelitian diketahui besarnya selisih dampak kesehatan dan dampak lingkungan dari jalur transportasi batubara yang melalui Pelabuhan tanjung Intan dan yang melalui dermaga PLTU adalah sebagai berikut: (1) Dampak non-karsinogenik sebesar 2,28.10-05 DALY, (2) dampak karsinogenik sebesar 2,13.10-06 DALY, (3) dampak terhadap gangguan pernafasan sebesar 3,67.10-03 DALY,(4) dampak terhadap pencemaran perairan (aquatic ecotoxicity) sebesar 4,1.10-01 PDF*m2*year, (5) dampak terhadap pencemaran daratan (terrestrial ecotoxicity) sebesar 123,5 PDF*m2*year.

Keywords


Efek; Debu; Emisi; Kesehatan; Lingkungan.

Full Text:

PDF

References


Adaro, 2011, Envirocoal Specification, http://www.adaro.com diunduh tanggal 10 April 2018.

Biro Pusat Statistik (BPS) Cilacap, 2011, Cilacap Dalam Angka 2011, http://www.cilacapkab.bps.go.id diunduh 28 April 2018.

Buonicore A.J., dan Davis W.T., 1992, Air Pollution Engineering Manual, Air and Waste Management Association (AWMA), Van Nostrand Reinhold, New York.

Ciambrone, D.F., 1997, Environmental Life Cycle Analysis, CRC Press LLC, Boca Raton, Florida.

Curran M., 1996, Environmental Life-Cycle Assessment, McGraw-Hill, New York.

Depkes RI, 2003, Modul Pelatihan Bagi Fasilitator Kesehatan Kerja, Jakarta.

ISO 14040, 2006, Environmental Management-Life Cycle Assessment-Principles And Frame work, Second Edition, Switzerland.

Jolliet, O., Margnin M., Charles R., Humbert S., Payet J., Rebitzer G., Rosenbaum R., 2003, Impact 2002+: New Life Cycle Impact Assessment Methodology, Industrial Ecology & Life Cycle Systems Group, GECOS, Swiss Federal Institute Lausanne, Switzerland.

Mudjianto A., 2011, Life Cycle Assessment Modul Air Bag Kemudi Pada Mobil Ukuran Kecil, Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Radar Banyumas, 2018, Persoalan Debu Jalan Ke PLTU Karangkandri Harus Segera Ditangani https://radarbanyumas.co.id/. Diunduh tanggal 04 April 2018.

USEPA’s AP-42, 2011, Emission Factor documentation For AP-42 http://www.epa.gov/ diunduh tanggal 2 April 2018.

Von, V., dan Spohn, O.M., 2009,Parametrised Life Cycle Assessment of Electricity Generation in Hard-Coal-Fuelled Power Plants with Carbon apture and Storage, Stuttgart University.

Wardhana, 2001, Partikulat Matter, http://www.wordpress.com, diunduh tanggal 01 April 2018.

WRAP, 2000, WRAP Fugitive Dust Handbook, Western Governors’Association, Denver Colorado.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.