Keefektifan Model Pembelajaran Keterampilan Proses Sains Bervisi Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat) di SD Negeri Tinggarjaya

Gigih Winandika

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran keterampilan proses sains dan mengetahui hasil belajar siswa bahwa pembelajaran IPA dengan model keterampilan proses sains bervisi Salingtemas lebih efektif dibandingkan pembelajaran IPA dengan ceramah dan diskusi. Model keterampilan proses  bervisi Salingtemas  efektif meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat bahwa peningkatan hasil belajar sebelum dan setelah pembelajaran dengan menggunakan menggunakan model keterampilan proses sains bervisi Salingtemas diperoleh peningkatan pada kelompok eksperimen hasil pre test rata-rata sebesar 6.50 meningkat menjadi 7.75 pada hasil post test setelah pembelajaran dengan menggunakan menggunakan model keterampilan proses sains bervisi Salingtemas. Sedangkan pada kelas kontrol dengan model pembelajaran ceramah diperoleh hasil pre test sebesar 6.32 dan meningkat menjadi 7,25 pada post test setelah diberikan pembelajaran ceramah.


Keywords


model pembelajaran keterampilan proses sains, bervisi SETS, IPA

Full Text:

PDF

References


Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung

Arikunto S, (2008). Penenlitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arikunto, (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Binadja, Achmad. (1999). “Pendidikan SETS (Science, Environment, Technology, and Society) Penerapan pada Pengajaran”. Makalah pada Seminar Lokakarya Pendidikan SETS, Semarang

Binadja, Achmad.(2002). Pembelajaran Sains berwawasan SETS untuk Pendidikan Dasar. Disampaikan dalam Pelatuhan Guru sains Madrasah Ibtidaiya dan Tsanawiyah Se-Jawa Tengah

Budiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian Edisi ke-2. Surakarta: Sebelas Maret. University Press. Departemen Pendidikan Nasional

Bundu, Patta. (2006). Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam. Pembelajaran Sains di SD. Jakarta : Depdiknas

Blosser and Hegelson. (1990). Selected Procedurs for Improving the Science. Curriculum. Education Resources Information Center.

Carin, A.A. and Sund, R.B. (1989). Teaching Science Through Discovery. Columbus: Merrill Publishing Company.

Connor, J. V. (1990) “Naïve Conceptions and the School Science Curriculum In. Rowe M.B.

Depdiknas. (2007). Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu. Jakarta

Hadi,Sutrisno. (2016). Metodologi Research III, Andi Offset, Yogyakarta

Holt, Rinehart and Winston. Brophy, J. (1998). Motivating Students to Learn. New York: McGraw Hill.

Mechling and Oliver. (1983). Keterampilan Dalam proses mengajar. BPK: Surabaya

Muh. Azhar. (1991). Proses Belajar Mengajar CBSA. Surabaya: Usaha Nasional.

Nasution, M.E., dan Usman, H. (2007). Proses Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI

Riduwan. (2011). Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung : Alfabeta.

Rutherford and Ahlgren. (1990). Science For All Americans. Oxford University.

Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Graha Aksara

Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Puskur. (2007). Kajian Kebijakan Kurikulum Keterampilan.Dekdikbud.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 JURNAL PANCAR (Pendidik Anak Cerdas dan Pintar)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.