FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN YANG BERPENGARUH TERHADAP STRUKTUR POPULASI KUMBANG BADAK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI GULA MERAH DI KABUPATEN CILACAP
Abstract
ABSTRAK
Kumbang badak (Oryctes rhinoceros L.) dapat hidup dengan optimal dengan dukungan dari faktor ekologis yang cocok. Faktor ekologis meliputihabitat limbah material organik di vegetasi tersebut, musuh alami, musim, dan faktor cuaca (suhu, curah hujan dan kelembaban) diteliti pengaruhnya terhadap struktur populasi kumbang badak pada Oktober-Desember 2019. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pengambilan sampel dilakukan sebanyak empat kali, dua kali pada musim kemarau dan dua kali pada musim penghujan. Data dianalisis dengan analisis ANOVA dan untuk mengetahui faktor ekologis yang paling berpengaruh dilakukan uji lanjut dengan Duncan. Berdasarkan ANOVA, ada perbedaan antar habitat F=0,012 untuk perbandingan antara jerami dan serasah daun, 0,002 antara jerami dan tanpa limbah, 0,000 antara serasah daun dan tanpa limbah, serta 0,001 untuk batang pohon dan tanpa limbah (P<0,05). Untuk stadium pupa dan imago hasil analisis ANOVA menunjukkan hasil tidak berbeda nyata. Faktor musim memberikan hasil bahwa terjadi peningkatan di ketiga stadium yang ditemukan dengan jumlah yang berbeda. Stadium larva mengalami peningkatan sebanyak 381 larva, stadium pupa sebanyak 25 pupa, dan peningkatan sebanyak 166 ekor kumbang badak stadium imago. Setelah dilakukan uji statistik dengan uji t, jumlah populasi kumbang badak pada musim kemarau dan penghujan berbeda nyata dengan nilai uji t =0,000 untuk stadium larva, sedangkan pada pupa, t = 0,038 (P<0,05). Setelah dilakukan uji lanjut diperoleh hasil habitat limbah material organik merupakan faktor ekologi yang paling berpengaruh. Habitat limbah material organik yang paling berpengaruh adalah batang pohon, disusul dengan habitat serasah dan jerami.
Kata kunci :Faktor lingkungan, Oryctesrhinoceros L., struktur populasiFull Text:
PDFReferences
Abidin, C.M.R.Z, A.H.Ahmad, H.Salim.and N.H.Hamid. 2014. Population Dynamics of Oryctes rhinoceros in Decomposing Oil Palm Trunks in Areas Practising Zero Burning and Partial Burning. Journal of Oil Palm Research 26 (2) : 140-145
Andrewartha,H.G., and L.C.Birch, 1954. The Distribution and Abundance of Animals. The University of Chicago Press.Chicago
Ayuningtyas, D.N. 2009. Pengaruh Sistem Aerasi Dan Ketersediaan OksigenTerhadap Laju Proses Pengomposan Dan Kualitas Kompos Berbahan Baku Limbah Pencucian Biji Kakao Terfermentasi, Serasah Daun Dan Kotoran Sapi.DepartemenTeknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Balitka, 1989. Pengendalian kumbang Kelapa secara Terpadu. Badan litbang,
Balika, FAO/UNDP, Dirjenbun, Direktorat Perlintan. 29 pp
Capinera, J.L. 2012. Sweetpotato Weevil, Cylas formicarius (Fabricius) (Insecta: Coleoptera: Brentidae (Curculionidae)).https://edis.ifas.ufl.edu/in154 capinera spw1.
Edwards, W. J. & Edwards, C. T. 2011. Population Limiting Factors. Nature Education Knowledge 3(10):1-4
Giblin-Davis, R. M. 2001. Borers of Palms. In F. W. Howard, D. Moore, R. M. Giblin-Davis, and R. G. Abad [eds.] Insects on Palms. CABI Publishing. pp. 267-304.
Jumar. 2000. Entomologi Serangga. PT. Rineka Cipta, Jakarta
Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pest of Crop In Indonesia. P.A. Van Der Laan. PT.
IchtiarBaru-Van Hoeve.Jakarta.
Kamarudin, N, MB Wahid, and R Moslim. 2005. Environmental Factors Affecting The Population Density Of Oryctes rhinoceros In A Zero-Burn Oil Palm Replant.Journal of Oil Palm Research (17) 53-63
Kasmiran,A. 2011. Pengaruh Lama Fermentasi Jerami Padi dengan Mikroorganisme Lokal terhadap Kandungan Bahan Kering, Bahan Organik, Dan Abu. Lentera 11(1)48-52
Kumar, S., & Ahmad, M. 2007. Effect of temperature and humidity on biology of rhinoceros beetle, Oryctes rhinoceros Linn. on oil palm. Journal of Applied Zoological Researches, 18(2), 108-112.
Loring, D.A. 2007. Competitive Testing of SLPLAT-RB (Oryctes rhinoceros L.)
Male Aggregation Peromone- Mass Trapping In Oil Palm And Coconut
Estates. The Planter. (979): 657-663.
Marhaeni, L.S., 2008. Inventarisasi Hama dan Penyakit Penting pada Tanaman Kelapa.Perspektif 7(2) : 112-117
Martawidjaja, M. 2003. Pemanfaatan Jerami Padi sebagai Rumput untuk Ternak Ruminansia Kecil.Wartazoa 13 (3):119-127
Moore, A, T Jackson, R Quitugua, P Bassler, and R Campbell. 2015. Florida Entomologist 98(3):1012-1014.
Olowu, R.A., B.A. Moronkola, O.O. Tovide, AA, Denloye, K.N. Awokoya, C.E. Sunday and. O.O. Olujimi .20012.Assesment of Proximate and Mineral Status of Rhinoceros beetle Larva, Oryctes rhinoceros Linnaeus (1758) (Coleoptera:Scarabaeidae) from Itokin, Lagos State, Nigeria. Research Journal of Environmental Science 6 (3): 118-124
Omotoso, OT. 2015. Nutrient Composition, Mineral Analysis and Anti-nutrient Factors of Oryctes rhinoceros L. (Scarabaeidae: Coleoptera) and Winged Termites, Marcrotermes nigeriensis Sjostedt. (Termitidae: Isoptera).British Journal of Applied Science & Technology 8(1): 97-106
Pracaya, 2009. Hama Dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta
Prihartini, I, Soebarinoto, S Chuzaemi dan M Winugroho. 2008. Karakteristik Nutrisi dan Degradasi Jerami Padi Fermentasi oleh Inokulum Lignolitik TLiD dan BopR. Animal Production 11 (1) 1‐7
Rajan,P., C. Mohan and A. Josephrajkumar.2010. Integrated pest management in coconut. Proceedings of International Conference on Coconut Biodiversity for Prosperity. October 25-28, 2010. Kerala p.326
Rahayuwati, S., R. D de Chenon dan Sudharto ps. 2002. sistem Reproduksi Betina
Oryctes rhinoceros (Coleoptera:Scarabaeidae) dari Berbagai Populasi Berbeda di Perkebunan Kelapa sawit. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit. 10(1):11-22.
Riostone, U,. 2010. How Reaction Pesticide for pest in chicago. Clempson university. South Carolina.
Rohmani, Y.D. 2013. Faktor Pembatas. Jurnal Faktor Pembatas(2)1:1-6
Satianto,E. 2008, Pencampran Serbuk Penggergajian Batang Kelapa dengan Termoplastik Propilena Untuk Bahan Kemasan Jerigen Plastik. Tesis Sekolah Pasca Sarjana USU,Medan
Siahaan, IRT dan Syahnen. 2013. Mengapa O. rhinoceros menjadi Hama pada Tanaman Kelapa Sawit?. Laboratorium Lapangan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan
Siahaya, VG. 2014. Tingkat Kerusakan Tanaman Kelapa oleh Serangan Sexava nubila dan Oryctes rhinoceros di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Barat. Jurnal Budidaya Pertanian 10(2): 93-99
Soltani, R. 2010. The Rhinoceros Beetle Oryctes agamemnon arabicus in Tunisia: Current Challenge and Future Management Perspectives.Tunisian Journal of Plant Protection 5 (2) :179-194
Sudarsono, H. 2008. Pengaruh Lama Periode Kering dan Intensitas Curah Hujan terhadap Penetasan Belalang Kembara (Locusta migratoria manilensis Meyen).J. HPT Tropika. 8(2): 117 – 122
Supriyadi, S. 2008. Kandungan Bahan Organik sebagai Dasar Pengelolaan Tanah di Lahan Kering Madura. Embryo 5(2):176-183.
Susanto, A, Sudharto, dan AE Prasetyo. 2011. Informasi Organisme Pengganggu Tanaman Kumbang Tanduk Oryctes rhinoceros Linn. Artikel. Pusat Penelitian Kelapa Sawit: Medan.
Wesi, Jasmi., dan A. Lusi. 2014. Kepadatan Populasi Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros L.) pada Tanaman Kelapa Sawit di PTPN VI Unit Usaha Ophir Pasaman Barat. Jurnal Penelitian Kelapa Sawit, 15 (2) : 69-82
Yulianto, Y dan A Kanthi. 2013. Analisis Fluktuatif Serangan Hama Oryctes rhinocheros L Pada Tanaman Kelapa di Wilayah Propinsi Jawa Timur Pada Bulan Agustus 2013. BBPPTP Surabaya.
Yustina, Y Fauziah dan R Sofia.2012.Struktur Populasi Kumbang Tanduk (Orycetes rhinoceros) Di Area Perkebunan Kelapa Sawit Masyarakat Desa Kenantan Kabupaten Kampar-Riau. Jurnal Biogenesis, 8(2):54-63
Refbacks
- There are currently no refbacks.