PEMBERDAYAAN MASYARAKAT INDUSTRI ANTI GAPTEK KELURAHAN WONOSARI NGALIYAN KOTA SEMARANG

- Solikhin

Abstract


 

Masyarakat pasti akan senantiasa mengalami perubahan agar dapat bertahan dengan seiringnya perkembangan zaman. Kemajuan sebuah negara dapat diukur dari majunya informasi dan teknologi dari negara tersebut. Namun apakah arti dari informasi itu sendiri? Shannon mengungkapkan definisi informasi adalah sesuatu yang membuat pengetahuan kita berubah, memperkuat atau menemukan hubungan yang ada pada pengetahuan yang kita miliki. Menurut Bell (1973) masyarakat mengalami beberapa tahap hingga akhirnya dapat menjadi masyarakat informasi. Mulai dari masyarakat agraris, masyarakat industri, hingga akhirnya menjadi masyarakat informasi. Kelurahan Wonosari Ngaliyan merupakan salah satu keluarahan yang berada dilingkungan industri, sekitar 80% mayoritas pendudukan sebagai karyawan pabrik yang setiap hari bekerja dari pagi sampai sore hari bahkan ada yang malam hari dan lembur. Rutinitas seperti dapat mengubah pola perilaku seseorang dimana mereka hanya bersosialisasi pada saat acara tertentu saja sepeti rapat RT, ronda, kerja bakti bagi bapak-bapak, kemudian PKK bagi ibu-ibu. Kurangnya sosialisasi dan komunikasi dimasyarakat lingkungan industri menjadikan masyarkat sulit untuk mengetahui perkembangan teknologi informasi yang terbaru sehingga akan sulit untuk mengkuti perkembangan khususnya komputer dan internet. Masyarakat industri harus tetap mempunyai wawasan teknologi informasi yang luas dan tidak gaptek walaupun berada dilingkungan industri. Untuk menambah wawasan masyarakat terkait teknologi informasi maka perlu dilakukan sosiaslisasi dalam bentuk pelatihan dan workshop komputer dan internet yang bertujuan untuk menambah wawasan teknologi informasi yang dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar warga ataupun untuk berwirausaha. Pelatihan dan workshop ini nantinya akan menjadi bekal untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk kehidupan yang lebih baik, karena teknologi informasi sekarang menjadi jendela dunia. Kata Kunci : teknologi informasi, masyarakat, industri, gaptek

 

Keywords  : TPQ, sarana dan prasarana, KBM

Full Text:

PDF

References


Aditjondro, J. George. 2003. Pola-Pola Gerakan Lingkungan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Afif, A. 2007. Kota, Kepadatan dan Adaptasi. http ://organisasi.org diakses pada tanggal 5 Juli 2014

Kingslay Davis, Human Society, cetakan ke-13, ( New York: Macmillan Company, 1960 )

Kuntowijoyo, 1998. Paradigma Islam Interpretasi untuk Aksi,Cetakan ke VIII Bandung: Mizan.

Prof. Dr. Kamanto Sunarto. Pengantar Sosiologi. Cetakan ketiga, (Jakarta, Penerbit fakultas Ekonomi, 2004)

S.R. Parker, R.K. Brown, J. Child, & M.A. Smith. Sosiologi Industri. CetakanPertama,1985 ( PT Bina Aksara, Jakarta)

Suprapta, 2007, Ketergantungan Wilayah Kecamatan Wonosari Terhadap Kota Semarang, Semarang: Tesis UNDIP.

TIM BPS, 2015, Kecamatan Ngaliyan Dalam Angka 2005, Semarang : BPS Semarang


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 DIMAS Ghozali: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.