Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa Angkatan XX IAIIG Sebagai Kegiatan Untuk Membangun Masyarakat Yang Unggul

Nely Zulfa

Abstract


Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) peran mahasiswa IAIIG umumnya tampak pada berbagai perangkat desa dan kegiatan
yang berhubungan dengan agama, pendidikan, ekonomi, sosial dan kesehatan. Adapun kendala-kendala yang dihadapi tim KKN IAIIG
berada pada bidang sektoral dan non –sektoral. Bidang sektoral yang dimaksud adalah program kerja yang di utamakan dalam bidang
agama baik fisik maupun non fisik (ke-agamaan), dalam praktek lapangannya terhadap realisasi dari program tersebut di Desa
Karanganyar team Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan XX IAIIG Cilacap sedikit menemukan hambatan untuk mengembangkan
sayap yaitu Kegiatan keagamaan karena merupakan hal yang sangat vital mengingat kondisi masyarakat yang ada di daerah ini
merupakan salah satu masyarakat pluralism yang Notabene adalah masyarakat yang eksklusif dalam sector keagamaan, namun itu tak
jadi masalah besar bagi kami karena kesemangatanlah yang telah menghilangkan semua itu.
Untuk problematikanya/kendalanya adalah masyarakat DesaKaranganyarpernah beranggapan bahwa Mahasiswa KKN gudangnya ilmu
bisa segala-galanya, baik yang sifatnya umum maupun ke-agamaan,sehingga masyarakat banyak menuntut Team KKN IAIIG untuk
tidak hanya mengajarkan pelajaran yang sifatnya Umum dan Diniyah, tanpa mereka mengetahui bahwa program KKN IAIIG itu meliputi
beberapa aspek yaitu program Sektoral Fisik dan non fisik, serta Lintas Sektoral Fisik dan Non Fisik.
Pendidikan ke-Agamaan dilakukan agar masyarakat lebih memahami dan mendalami secara bertahap tentang wawasan ke-Islaman,
sehingga masyarakat dapat dan mampu menjalankan perintah-perintah Agama Islam, tentunya yang berlandaskan Al-Qur’an, Hadist,
Ijma’ dan Qiyas.
Selain itu kegiatan yang diluar sektoral ke-Agamaan, yang sifatnya lebih bertumpu pada situasi dan kondisi, atau kegiatan ini bersifat
Aksidental dengan melihat kebutuhan dan kegiatan masyarakat, terkait masalah-masalah sosial yang sifatnya lebih umum.
Dari semua hasil kegiatan yang kami lakukan, kami lebih banyak memfokuskan kegiatan, baik dari sektoral ke-Agamaan maupun dari
sektoral diluar ke-Agamaan atau lintas sektoral di Desa Karanganyar, tepatnya di masjid jami Darussalam, disamping lokasi Posko KKN
yang kami tempati,juga kami merasa Daerah ini yang lebih membutuhkan dan di bawah pengawasan Bapak Kades.

Keywords : KKN, Sektor fisik dan non Fisik


Full Text:

PDF

References


Buku Kerja dan Penilaian KKN UNUGHA,

(2016) Lembaga Pengabdian Kepada

Masyarakat UPI.

Fakih, Mansour, (1996), Masyarakat Sipil Untuk

Transformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Hamalik, Oemar, (1995), Kurikulum dan

Pembelajaran,Bandung: Bumi Aksara.

Nasution, (1986), Didaktik Asas-asas Mengajar,

Bandung: Jemmars.

Rahardjo, Toto, (et, al.) (eds), (2001),

Pendidikan Popular Membangun Kesadaran

Kritis, Yogyakarta: Insist.

Riyanto, Eko, (2015), RANCANGA BANGUN SISTEM PENENTUAN PENERIMA KARTU PERLINDUNGAN SOSIAL (KPS) DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) BERBASIS WEB, Himsya Tech

Shevsky, Cherny, (2002), Hubungan Estetik Seni

dengan Realitas, (Terj.) Samanjaya, Jakarta:

Hasta Mitra.

Srinivasan, L., (1997) Perspective on Nonformal

Adult Learning, New York: Eord Edition.

Tilaar, H.A.R., (2000), Pendidikan, Kebudayaan

dan Masyarakat Madani Indonesia,

Bandung: Rosda Karya.

Topatimasang, Roem, (1997), Sekolah itu

Candu, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 DIMAS Ghozali: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.