PENCEGAHAN KENAKALAN REMAJA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
Abstract
Transisi pada remaja terlihat dari hal-hal seperti lebih beermasalah, kurang bersikap hormat, lebih berfokus pada dirinya sendiri, lebih bersikap agresif,dan lebih berani mengambil resiko[1]. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang.
Untuk mengetahui latar belakang perilaku menyimpang perlu membedakan adanya perilaku menyimpang yang tidak disengaja dan yang disengaja, diantaranya karena si pelaku kurang memahami aturan-aturan yang ada. Sedangkan perilaku yang menyimpang yang disengaja, bukan karena si pelaku tidak mengetahui aturan. Hal yang relevan untuk memahami bentuk perilaku tersebut, adalah mengapa seseorang melakukan penyimpangan, sedangkan ia tahu apa yang dilakukan melanggar aturan.
Kata Kunci: Kenakalan Remaja, Layanan Bimbingan Kelompok
Full Text:
PDFReferences
Buku Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling Sekolah Menengah Atas (SMA) Kementerian
Muhammad Yaumi, (2018), “MEDIA DAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN”, Jakarta: RENADAMEDIA GROUP
Surbakti, (2008), “Kenakalan Orang Tua Penyebab Kenakalan Remaja”, Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Khulaimata Zalfa, (2014), “Penerapan Konseling Singkat Berfokus Solusi (Solution-focused Brief Counseling) Untuk Mengembangkan Resiliensi Santri”
Refbacks
- There are currently no refbacks.
CERMIN